SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN JIWA LANSIA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN JIWA LANSIA
Pokok bahasan : Kesehatan Jiwa Lansia
Sub pokok bahasan : Cara menjaga kesehatan jiwa lansia
Hari/Tanggal : Senin, Desember 2014
Tempat :
Sasaran : Lansia
Target : Lansia diatas usia 50
tahun
A.
TUJUAN
PENYULUHAN
1.
Tujuan
umum
Setelah mendapatkan
penyuluhan selama 30 menit diharapkan para lansia mengerti,memahami dan dapat
mengaplikasikan metode untuk menjaga kesehatan jiwanya.
2.
Tujuan
Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
para lansia mampu :
a.
Memahami
pengertian lansia
b.
Memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa lansia
c.
Mengetahui
masalah kejiwaan yang sering muncul
d.
Mengaplikasikan
metode/cara menjaga kesehatan jiwa lansia
e.
Memahami
dan mengaplikasikan senam lansia
B.
MATERI
PENYULUHAN
1.
Pengertian
lansia
2.
Faktor
yang mempengaruhi kesehatan jiwa lansia
3.
Masalah
kejiwaan yang sering muncul pada lansia
4.
Cara
menjaga kesehatan jiwa lansia
5.
Senam
lansia
C.
METODE
PENYULUHAN
1.
Ceramah
2.
Diskusi
3.
Tanya
jawab
4.
Memutarkan
video
D.
MEDIA
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Leaflet
E.
KEGIATAN
PENYULUHAN
NO
|
TAHAP KEGIATAN
|
WAKTU
|
KEGIATAN
PENYULUHAN
|
KEGIATAN SASARAN
|
1
|
Pra Interaksi
|
5 menit
|
Ø Mengucapkan salam pembuka
Ø Memperkenalkan diri
Ø Kotrak waktu
Ø Menyampaikan tujuan
Ø Persepsi tentang kesehatan jiwa lansia
|
Ø Menjawab salam
Ø Lansia menerima perkenalan
Ø Lansia menerima kotrak waktu
Ø Lansia menerima tujuan yang disampaikan
Ø Lansia menyampaikan pendapat tentang kesehatan jiwa
lansia
|
2
|
Interaksi
|
20 menit
|
Ø Menjelaskan materi tentang
·
Pengertian lansia
·
Faktor yang
mempengaruhi kesehatan jiwa lansia
·
Masalah kejiwaan
yang sering muncul pada lansia
·
Cara menjaga
kesehatan jiwa lansia
·
Senam lansia
·
Memutarkan video
Ø Memberikan kesemptan untuk bertanya
Ø Mendiskusikan bersama tentang materi yang sudah
diberikan
Ø Memberikan reinforecement
|
Ø Para lansia mendengarkan dengan baik dan kooperatif
sampai dengan selesai
Ø Para lansia aktif bertanya
Ø Para lansia merasa senang
|
3
|
Terminasi
|
5 menit
|
Ø Memberikan pertanyaan pada lansia
Ø Melakukan evaluasi bersama dengan lansia
Ø Memberikan kesimpulan
Ø Kontrak waktu yang akan datang
Ø Memberikan reinforcement
Ø Memberikan salam penutup
|
Ø Lansia dapat menjawab pertanyaan perawat
Ø Lansia mendengarkan kesimpulan dari kegiatan
Ø Lansia menyetujui kontrak waktu yang akan datang
Ø Lansia merasa sennag dan membalas senyuman
Ø Lansia menjawab salam penutup
|
F.
SETTING
TEMPAT
![]() |
|||||||
Keterangan
:


![]() |
peserta
G.
KRITERIA
EVALUASI
1.
Evaluasi
Penyuluhan
a.
Apakah
lansia mampu memahami pengertian lansia
b.
Apakah
lansia mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa lansia
c.
Apakah
lansia mampu mengetahui masalah kejiwaan yang sering muncul
d.
Apakah
lansia mampu mengaplikasikan metode/cara menjaga kesehatan jiwa lansia
e.
Apakah
lansia mampu memahami dan mengaplikasikan senam lansia
2.
Evaluasi
Struktur
a.
Persiapan
alat dan media dapat dipakai dengan baik
b.
Kontrak
waktu dengan audien sesuai kesepakatan
c.
SAP tentang Kesehatan Jiwa Lansia telah ada/siap
3.
Evaluasi
Proses
a.
Penyuluhan
berjalan lancar
b.
Audien
mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
c.
Audien
kooperatif dan mampu bekerjaasama dengan perawat
d.
Media
dan alat bantu selama penyuluhan dapat digunakan dengan baik
e.
Lingkungan
selama penyuluha sangat mendukung
4.
Evaluasi
Hasil
a.
Kognitif
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
Ø
Lansia
mampu memahami pengertian lansia
Ø
Lansia mampu memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan jiwa lansia
Ø
Lansia
mampu mengetahui masalah kejiwaan yang sering muncul
Ø
Lansia
mampu mengaplikasikan metode/cara menjaga kesehatan jiwa lansia
Ø
Lansia
mampu memahami dan mengaplikasikan senam lansia
b.
Afektif
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan lansia berjanji
akan mengaplikasikan cara-cara untuk menjaga kesehatan jiwanya dan akan
mengaplikasiakn senam lansia.
H.
DAFTAR
PUSTAKA
I.
MATERI
(terlampir)
A. PENGERTIAN
LANSIA
Proses menua (aging) adalah proses
alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial
yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus
pada lansia.
BATASAN
LANJUT USIA
Menurut WHO :
1. Middle age (45-59 th)
2. Elderly (60-70 th)
3. Old/lansia (75-90 th)
4. Very Old/sangat tua (>90 th)
Menurut WHO :
1. Middle age (45-59 th)
2. Elderly (60-70 th)
3. Old/lansia (75-90 th)
4. Very Old/sangat tua (>90 th)
B. FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN JIWA LANSIA
1.
Penurunan Kondisi Fisik
Setelah orang memasuki masa lansia
umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis berganda
(multiple pathology), misalnya tenaga berkurang, enerji menurun, kulit makin
keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh, dsb.
2.
Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual
pada lanjut usia sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti
: Gangguan jantung, gangguan metabolisme, misal diabetes millitus, vaginitis,
baru selesai operasi : misalnya prostatektomi, kekurangan gizi, karena
pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang, penggunaan obat-obat
tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer.
3.
Perubahan Aspek Psikososial
Pada umumnya setelah orang memasuki
lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi
kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian
dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin
lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi,
yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
4.
Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
Pada umumnya perubahan ini diawali
ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia
dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering
diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan
penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri
5.
Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
Akibat berkurangnya fungsi indera
pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan sebagainya maka muncul gangguan
fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia. Misalnya badannya menjadi
bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya
sehingga sering menimbulkan keterasingan.
C. MASALAH
KEJIWAAN YANG SERING MUNCUL
A. Depresi
B. Pikun
C. Kekhawatiran
D. Paranoid
E. Stress
D. CARA
MENJAGA KESEHATAN JIWA
1.
Berolah raga
2.
Ekspresikan cinta
3.
Mengapresiasi dan membuat karya seni
4.
Beribadah
5.
Rekreasi di luar tumah
6.
Hindari mengisolasi diri
7.
Menjaga pola makan
8.
Hindari menunda-nunda pekerjaan
9.
Lakukan kegiatan yang membangun percaya
diri
E. SENAM
LANSIA
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang
memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan
dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi
aktifitas fisik yang teratur dalam jangka
waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga
kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian
dari program retabilitas bagi
mereka yang telah menderita. (puslitbang Depkes RI, 2003:6)
Senam lansia dilakukan dengan senang hati untuk memperoleh
hasil latihan yang lebih baik yaitu kebugaran tubuh dan kebugaran mental
seperti lansia merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih
nyenyak, pikiran tetap segar.
Comments
Post a Comment